tag:blogger.com,1999:blog-6417280593632407502024-03-05T18:41:18.888-08:00FISIKA HUKUM ARCHIMEDESfisika hukum archimedeshttp://www.blogger.com/profile/02440743777011058082noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-641728059363240750.post-39229807296547971952010-03-16T07:54:00.000-07:002010-03-16T11:36:49.509-07:00Prinsip Hukum Archimedes
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --></style><span style=";font-size:100%;color:black;" ><span style="font-size:180%;"><b style="font-family: times new roman;">Pengantar</b></span><o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Perna</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi4I3dmZeRESdYRud0XXXFtRw37Oju9jCz4QW2xANYddFzZR86mRxtBNYTj7oucW5Z8vNY701flcxLBoc-sL-rMY06hhTdnRdGjtkhdhr2Dk0L3r57w5CqV8jTJcfGkrRGInF-oVLnSaM/s1600-h/1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 149px; height: 101px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi4I3dmZeRESdYRud0XXXFtRw37Oju9jCz4QW2xANYddFzZR86mRxtBNYTj7oucW5Z8vNY701flcxLBoc-sL-rMY06hhTdnRdGjtkhdhr2Dk0L3r57w5CqV8jTJcfGkrRGInF-oVLnSaM/s320/1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449298979962066178" border="0" /></a><span style=";font-size:100%;color:black;" >hkah kalian melihat kapal laut ? Jika pernah, Coba bayangkan. Kapal yang massanya sangat </span><span style=";font-size:100%;color:black;" >besar tidak tenggelam, sedangkan sebuah batu yang ukurannya kecil dan terasa ringan bisa tenggelam. Aneh khan ? Mengapa bisa demikian ?<o:p></o:p> Jawabannya sangat mudah jika kalian memahami konsep pengapunga</span><span style=";font-size:100%;color:black;" >n dan <a href="http://www.gurumuda.com/prinsip-archimedes/" title="prinsip Archimedes"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm; color: rgb(31, 81, 156); text-decoration: none;">prinsip Archimedes</span></a>. Pada kesempatan ini kita akan belajar untuk memahami apa sesungguhnya prinsip archimedes. Semoga setelah mempelajari pokok bahasan ini kita dengan mudah menjelaskan semua persoalan berkaitan dengan prinsip archimedes, termasuk alasan mengapa kapal yang massanya besar tidak tenggelam.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;">
<br /><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><b><span style="color:black;">Gaya</span></b></st1:place></st1:city><b><span style="color:black;"> Apung</span></b></span><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Sebelum membahas prinsip Archimedes lebih jauh, saya ingin mengajak kalian untuk melakukan percobaan kecil-kecilan berikut ini. Silahkan cari sebuah batu yang ukurannya agak besar, lalu angkat batu tersebut. Apakah batu tersebut terasa berat ? nah, sekarang coba masukan batu ke dalam air <em>(masukan batu ke dalam air laut atau air kolam atau air yang ada dalam sebuah wadah, misalnya ember)</em>. Kali ini batu diangkat dalam air. Bagaimana berat batu tersebut ? apakah batu terasa lebih ringan ketika diangkat dalam air atau ketika tidak diangkat dalam air ? agar bisa menjawab pertanyaan dengan benar, sebaiknya kalian melakukan percobaan tersebut terlebih dahulu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Untuk memperoleh hasil percobaan yang lebih akurat, kalian bisa melakukan percobaan dengan menimbang batu menggunakan timbangan pegas. Timbanglah batu di udara terlebih dahulu. Catat berat batu tersebut. Selanjutnya, masukan batu ke dalam sebuah wadah yang berisi air, lalu timbang lagi batu tersebut. Bandingkan manakah berat batu yang lebih besar, ketika batu ditimbang di dalam air atau ketika batu ditimbang di udara ?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Ketika kalian menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika kalian menimbang batu di udara (tidak di dalam air). <st1:city st="on">Massa</st1:city> batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> apung. Arah <st1:city st="on">gaya</st1:city> apung ke atas, alias searah dengan <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan. Perhatikan gambar dibawah ini!
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAlp-ZWAumeA01dNCDFPnLcXmQa8sFkyluKsMizRX5pbkRjHez0RQ2t8sSiez1MfxdAdEOjMJFN0szdKi8Nssru30pvybP0hXoGgDNsukrABNKBl4Ys1Y0ZbRfNdBrNZuBwQjsH8iwlFk/s1600-h/2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 313px; height: 299px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAlp-ZWAumeA01dNCDFPnLcXmQa8sFkyluKsMizRX5pbkRjHez0RQ2t8sSiez1MfxdAdEOjMJFN0szdKi8Nssru30pvybP0hXoGgDNsukrABNKBl4Ys1Y0ZbRfNdBrNZuBwQjsH8iwlFk/s320/2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449299426993168178" border="0" /></a></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><em><span style="color:black;">Keterangan gambar :</span></em></span><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >F<sub>pegas</sub> = <st1:city st="on">gaya</st1:city> pegas, w = <st1:city st="on">gaya</st1:city> berat batu, F<sub>1</sub> = <st1:city st="on">gaya</st1:city> yang diberikan fluida pada bagian atas batu, F<sub>2</sub> = <st1:city st="on">gaya</st1:city> yang diberikan fluida pada bagian bawah batu, F<sub>apung</sub> = <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> apung.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >F<sub>apung</sub> merupakan <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> total yang diberikan fluida pada batu (F<sub>apung</sub> = F<sub>2</sub>-F<sub>1</sub>). Arah <st1:city st="on">gaya</st1:city> apung (F<sub>apung</sub>) ke atas, karena <st1:city st="on">gaya</st1:city> yang diberikan fluida pada bagian bawah batu (F<sub>2</sub>) lebih besar daripada <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F<sub>1</sub>). Hal ini dikarenakan <a href="http://www.gurumuda.com/tekanan-dalam-fluida/" title="tekanan fluida"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm; color: rgb(31, 81, 156); text-decoration: none;">tekanan fluida</span></a> pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan fluida pada bagian atas batu.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;">
<br /><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="color:black;">Prinsip Archimedes</span></b></span><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. kalian mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Gaya</st1:place></st1:city> apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman. Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda. <em>(perhatikan gambar di bawah).</em><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style="text-decoration: underline;">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjENJ5oipOPxWJTyR2CgGDLvymKzKcyyh2N6vlnsNaGgACqGbilYAJeB8KzskaEsGDeOm1nveiIJXwaQXqvJEgQYj__hqNH1WzShLLuSg1IFJEhY8Ld8am1qj128HWYvSvpTzDuncI9pg4/s1600-h/3.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 188px; height: 181px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjENJ5oipOPxWJTyR2CgGDLvymKzKcyyh2N6vlnsNaGgACqGbilYAJeB8KzskaEsGDeOm1nveiIJXwaQXqvJEgQYj__hqNH1WzShLLuSg1IFJEhY8Ld8am1qj128HWYvSvpTzDuncI9pg4/s320/3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449299760433841058" border="0" /></a></p><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang terletak pada bagian atas benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda memiliki kedalaman yang lebih besar daripada fluida yang berada di atas benda (h<sub>2</sub> > h<sub>1</sub>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h<sub>2</sub> adalah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR8ldNwdyYrb75oETfa2Ro513F64e6kmMOTCWTEhTNQ3cpWNnjidakM7WEG7RNvPc3zuykHW-Fnwh0undW7tnzFEbuUjMzAewt-y06TCd0DAuQtR4mkywAUP7wZ8QrNaYn7Z93DSxgH3g/s1600-h/4.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 204px; height: 43px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR8ldNwdyYrb75oETfa2Ro513F64e6kmMOTCWTEhTNQ3cpWNnjidakM7WEG7RNvPc3zuykHW-Fnwh0undW7tnzFEbuUjMzAewt-y06TCd0DAuQtR4mkywAUP7wZ8QrNaYn7Z93DSxgH3g/s320/4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449300065785468130" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h<sub>1</sub> adalah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd-9bJbsnbrd1QJ1F7TwYcr_8z0-N82TVIa_aaTM61YTzOjxLbBsFt44MoQWrTi1Amyg5s9BIc6j7_6M0b9rgUl0OJVPDIt2E9WS6qp3JjKjcMd_YXG4jz3VB25DNrujvzQ3I8DSibPP4/s1600-h/5.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 206px; height: 42px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd-9bJbsnbrd1QJ1F7TwYcr_8z0-N82TVIa_aaTM61YTzOjxLbBsFt44MoQWrTi1Amyg5s9BIc6j7_6M0b9rgUl0OJVPDIt2E9WS6qp3JjKjcMd_YXG4jz3VB25DNrujvzQ3I8DSibPP4/s320/5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449300282990915026" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >F<sub>2</sub> = <st1:city st="on">gaya</st1:city> yang diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda, F<sub>1</sub> = <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> yang diberikan oleh fluida pada bagian atas benda, A = luas permukaan benda<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Selisih antara F<sub>2</sub> dan F<sub>1</sub> merupakan <st1:city st="on">gaya</st1:city> total yang diberikan oleh fluida pada benda, yang kita kenal dengan istilah <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> apung. Besarnya <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> apung adalah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8B6ZPBA_ncHbjsrinw1ZXeQor554whMJm9cUx90kVf2Cn1TiozuI1jmjgEz321UsJIHmaJdxihljEfsxsRZKdoS4uvoAAw9sgt1OIAoB_m85N1mTBbWp5KvPbeC6IokfBCjQj_M7e7es/s1600-h/6.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 205px; height: 156px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8B6ZPBA_ncHbjsrinw1ZXeQor554whMJm9cUx90kVf2Cn1TiozuI1jmjgEz321UsJIHmaJdxihljEfsxsRZKdoS4uvoAAw9sgt1OIAoB_m85N1mTBbWp5KvPbeC6IokfBCjQj_M7e7es/s320/6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449300486388138178" border="0" /></a></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><em><span style="color:black;">Keterangan :</span></em></span><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;font-family:arial;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5u-W2cix6LDSr4ieafAbcorN7WgkcGp2esp_a_SFuip32jEaslXGIBKSs_JavEa6KNekssvZ4LjRgci6he0wY8U6VBtSVFfcdniqJUskuZDzIhRtSO5pVDj_OxX0ewkHml3_gAe2K8Cw/s1600-h/7.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 286px; height: 72px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5u-W2cix6LDSr4ieafAbcorN7WgkcGp2esp_a_SFuip32jEaslXGIBKSs_JavEa6KNekssvZ4LjRgci6he0wY8U6VBtSVFfcdniqJUskuZDzIhRtSO5pVDj_OxX0ewkHml3_gAe2K8Cw/s320/7.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449300749949051778" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;">
<br /></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >
<br /></span></p><p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >
<br /></span></p><p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >
<br /></span></p><p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Karena</span></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtLsypOqt51ICHsJPUiBMhMflFom4lBW2BSL4mXMzm-s1j04W3VA07f__WiJ8cj_Ksx4Wrcwz7Gp5gqn8M1Q0oBDWWgHy_2dBGtYVVbmOjCVa1O3QXNOD6JSIFdADfAuuGPZj2aIEHQWA/s1600-h/8.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 206px; height: 37px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtLsypOqt51ICHsJPUiBMhMflFom4lBW2BSL4mXMzm-s1j04W3VA07f__WiJ8cj_Ksx4Wrcwz7Gp5gqn8M1Q0oBDWWgHy_2dBGtYVVbmOjCVa1O3QXNOD6JSIFdADfAuuGPZj2aIEHQWA/s320/8.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449301016769736706" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >(persamaan <a style="color: rgb(51, 51, 51);" href="http://www.gurumuda.com/massa-jenis-dan-berat-jenis/" title="massa jenis"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm; color: rgb(31, 81, 156); text-decoration: none;">massa jenis</span></a><span style="color: rgb(51, 51, 51);">)</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Maka persamaan yang menyatakan besarnya <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> apung (F<sub>apung</sub>) di atas bisa kita tulis menjadi :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe_ImeJGOscS9N0cxgJrlNPM5nAWunvIiZXZlabcus9BsYRHuc8IL1EvowKLfn-5okY3M4u1nE6f-eDD3ivl60S0X4-zIuewJxWk-jPzk5ByHSp1vAJ-NdtUPkibuoM67Wwa5qBkH15bw/s1600-h/9.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 204px; height: 52px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe_ImeJGOscS9N0cxgJrlNPM5nAWunvIiZXZlabcus9BsYRHuc8IL1EvowKLfn-5okY3M4u1nE6f-eDD3ivl60S0X4-zIuewJxWk-jPzk5ByHSp1vAJ-NdtUPkibuoM67Wwa5qBkH15bw/s320/9.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449301211269178002" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >m<sub>F</sub>g = w<sub>F </sub>= berat fluida yang memiliki volume yang sama dengan volume benda yang tercelup. Berdasarkan persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> apung pada benda sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan dengan <em>fluida yang dipindahkan</em> di sini adalah <em><b>volume fluida</b></em><em> yang sama dengan <b>volume benda</b> yang tercelup dalam fluida</em>. Pada gambar di atas, kita menggunakan ilustrasi di mana semua bagian benda tercelup dalam fluida (air). Jika dinyatakan dalam gambar maka akan tampak sebagai berikut :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSrN1zFkr-TA1S7dXXTxbZpUTu5BwoxAuBFehoKjkQbTY3Go8erXJklplWhoYJEwPi54mufB6s3Uy370ERCrRCJlk1FtUIpQlnHdlXL_HAI8VnD4-QR1ERoi4XrjyYcgPwMtJ_6_-dxVs/s1600-h/10.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 235px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSrN1zFkr-TA1S7dXXTxbZpUTu5BwoxAuBFehoKjkQbTY3Go8erXJklplWhoYJEwPi54mufB6s3Uy370ERCrRCJlk1FtUIpQlnHdlXL_HAI8VnD4-QR1ERoi4XrjyYcgPwMtJ_6_-dxVs/s320/10.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449301413946729186" border="0" /></a></p><p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv3YwOmygnuVKdAYrQBCWjvpozobpSA6ULuutpcwlhP8cjoU-xK4OB_g_O_BW1EHKyk-ZYWm8vcPuHqSuOSjjmhg9-EWzG9Dpq6K356EpqMBvng6auo6hQjk4o81j7DPTFht8wulbDK-w/s1600-h/3.jpg">
<br /></a></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Apabila benda yang dimasukkan ke dalam fluida, terapung, di mana bagian benda yang tercelup hanya sebagian maka <em>volume fluida yang dipindahkan</em> = <em>volume bagian benda yang tercelup</em> dalam fluida tersebut. Tidak peduli apapun benda dan bagaimana bentuk benda tersebut, semuanya akan mengalami hal yang sama. Ini adalah buah karya Archimedes yang saat ini diwariskan kepada kita dan lebih dikenal dengan julukan <em><b>“Prinsip Archimedes”. </b></em>Prinsip Archimedes menyatakan bahwa :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><em><span style="color:black;">Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan memberikan <st1:city st="on">gaya</st1:city> ke atas (<st1:city st="on">gaya</st1:city> apung) pada benda, di mana besarnya <st1:city st="on">gaya</st1:city> ke atas (<st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. </span></em></span><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Dirimu bisa membuktikan prinsip Archimedes dengan melakukan percobaan kecil-kecilan berikut. Masukan air ke dalam sebuah wadah Usahakan sampai meluap sehingga ember tersebut benar-benar penuh terisi air. Setelah itu, silahkan masukan sebuah benda ke dalam air. Setelah benda dimasukan ke dalam air, maka sebagian air akan tumpah. Volume air yang tumpah = volume benda yang tercelup dalam air tersebut<em>. </em>Jika seluruh bagian benda tercelup dalam air, maka volume air yang tumpah = volume benda tersebut. Tapi jika benda hanya tercelup sebagian, maka volume air yang tumpah = volume dari bagian benda yang tercelup dalam air Besarnya <st1:city st="on"><em><b>gaya</b></em></st1:city><em><b> apung</b></em> yang diberikan oleh air pada benda = <em><b>berat air yang tumpah</b></em> <em>(berat air yang tumpah = w = m<sub>air</sub>g = <st1:city st="on"><st1:place st="on">massa</st1:place></st1:city> jenis air x <b>volume air yang tumpah</b> x percepatan gravitasi). <b>Volume air yang tumpah = volume benda yang tercelup dalam air.</b></em></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt; font-family: arial;">
<br /><span style=";font-size:100%;color:black;" ><em><b><o:p></o:p></b></em></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p> </o:p></span></p><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="color:black;">Referensi :</span></b></span><span style=";font-size:100%;color:black;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Giancoli, Douglas C., 2001, <em>Fisika Jilid I (terjemahan),</em> <st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> : Penerbit Erlangga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Halliday dan Resnick, 1991, <em>Fisika Jilid I, Terjemahan,</em> <st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> : Penerbit Erlangga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Tipler, P.A.,1998, <em>Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), </em><st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> : Penebit Erlangga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.75pt; font-family: arial;"><span style=";font-size:100%;color:black;" >Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, <em>Fisika Universitas (terjemahan),</em> <st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> : Penerbit Erlangga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> fisika hukum archimedeshttp://www.blogger.com/profile/02440743777011058082noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-641728059363240750.post-64630764857176680502010-03-14T03:16:00.000-07:002010-03-16T11:44:56.990-07:00TIK dan TIU<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;font-size:130%;" >Tujuan Intruksional Umum</span><br />Setelah Mempelajari hukum Archimedes mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan hukum tersebut dalam kehidupan sehari-hari.<br /><br /><span style="font-weight: bold;font-size:130%;" >Tujuan Intruksional Khusus</span><br />1. Mahasiswa mampu memahami hukum archimedes.<br />2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pendahuluan</span></div><p style="text-align: justify;"><b>Archi</b><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6UlIMaistFU7w15Ac-B_sdm0STano56bJwKyIi3Qrbu2pl_brtB5vWi9ZV2heysu4tUq6qxsAUVOghdSrwMgpl1QkwA2EgmqeduW1JLeeWhmQ8ONqnHyBpgDGdhEjFY1OYuOIkBDSrn0/s1600-h/images.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 108px; height: 116px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6UlIMaistFU7w15Ac-B_sdm0STano56bJwKyIi3Qrbu2pl_brtB5vWi9ZV2heysu4tUq6qxsAUVOghdSrwMgpl1QkwA2EgmqeduW1JLeeWhmQ8ONqnHyBpgDGdhEjFY1OYuOIkBDSrn0/s320/images.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449237873523682802" border="0" /></a><b>medes</b> berasal dari <a class="mw-redirect" title="Syracusa, Pulau Sisilia, Italia" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syracusa,_Pulau_Sisilia,_Italia">Syracusa</a> (sekitar <a title="287 SM" href="http://id.wikipedia.org/wiki/287_SM">287 SM</a> - <a title="212 SM" href="http://id.wikipedia.org/wiki/212_SM">212 SM</a>). Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang <a title="Matematikawan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematikawan">matematikawan</a>, <a title="Astronom" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Astronom">astronom</a>, <a class="mw-redirect" title="Filsuf" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsuf">filsuf</a>, <a class="mw-redirect" title="Fisikawan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fisikawan">fisikawan</a>, dan <a title="Insinyur" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Insinyur">insinyur</a> berbangsa <a title="Yunani" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani">Yunani</a>. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, <a class="new" title="Marcus Claudius Marcellus (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Marcus_Claudius_Marcellus&action=edit&redlink=1">Marcellus</a> bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama <a title="Isaac Newton" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newton">Newton</a> dan <a title="Carl Friedrich Gauss" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Carl_Friedrich_Gauss">Gauss</a>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold;">PENEMUANNYA</p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes. Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Dan tukang yang membuatnya dihukum mati.</p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Penemuan yang lain adalah tentang <u>prinsip matematis tuas</u>, <u>sistem katrol</u> yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. <u>Ulir penak</u>, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai <span class="texhtml"><i>p</i><i>h</i><i>i</i></span> lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70. Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperiman. Sehingga, ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental</p><div style="text-align: justify;"><br /><br /></div>fisika hukum archimedeshttp://www.blogger.com/profile/02440743777011058082noreply@blogger.com0